Pengertian Globalisasi – Globalisasi adalah berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia sedangkan lization artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi adalah Suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak.
Setelah memproklamasikan kemerdekaan, ternyata Indonesia tidak lantas terlepas dari ketegangan-ketengangan antarkelompok masyarakat lho, Beberapa wilayah yang berada di Indonesia menolak untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya Maluku. Kalian tahu kenapa? Nah, di artikel ini kita bahas mengapa beberapa wilayah tersebut tidak setuju dengan didirikannya NKRI, hingga berujung pemberontakan Republik Maluku Selatan.
Didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, menimbulkan respon dari masyarakat Maluku Selatan saat itu. Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur, Mr. Dr. Christian Robert Soumokil, memproklamirkan berdirinya Republik Maluku Selatan pada tanggal 25 April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas didirikannya NKRI, Soumokil tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Dengan mendirikan Republik Maluku Selatan, Ia mencoba untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan NIT dari Republik Indonesia Serikat. Berdirinya Republik Maluku Selatan ini langsung menimbulkan respon pemerintah yang merasa kehadiran RMS bisa jadi ancaman bagi keutuhan Republik Indoensia Serikat. Maka dari itu, pemerintah langsung ambil beberapa keputusan untuk langkah selanjutnya.Tindakan pemerintah yang pertama dilakukan adalah dengan menempuh jalan damai. Dr. J. Leimenadikirim oleh Pemerintah untuk menyampaikan permintaan berdamai kepada RMS, tentunya membujuk agar tetap bergabung dengan NKRI. Tetapi, langkah pemerintah tersebut ditolak oleh Soumokil, justru ia malah meminta bantuan, perhatian, juga pengakuan dari negara lain lho, terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk Indonesia.
Ditolaknya mentah-mentah ajakan pemerintah kepada RMS untuk berdamai, membuat pemerintah Indonesia memutuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Kolonel A.E. Kawilarang dipilih sebagai pemimpin dalam melaksanakan ekspedisi militer tersebut. Kalian tahu ngga beliau itu siapa? Beliau itu adalah panglima tentara dan teritorium Indonesia Timur. Ia dirasa mengerti dan paham bagaimana kondisi Indonesia di wilayah timur.
Akhirnya kota Ambon dapat dikuasai pada awal November 1950. Akan tetapi, ketika melakukan perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur. Namun, perjuangan gerilya kecil-kecilan masih berlanjut di Pulau Seram sampai 1962. Setelah itu, pada tanggal 12 Desember 1963, Soumokil akhirnya dapat ditangkap dan kemudian dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta. Berdasarkan keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa, Soumokil dijatuhi hukuman mati. Nah, setelah RMS mengalami kekalahan di Ambon, serta Soumokil yang telah dijatuhkan hukuman mati, pada akhirnya pemerintahan RMS mulai mengungsi dari pulau-pulau yang di tempati sebelumnya dan membuat pemerintahan dalam pengasingan di Belanda. Sebanyak 12.000 tentara Maluku bersama keluarganya berangkat ke Belanda setahun setelahnya. Pada akhirnya pemberontakan RMS berhasil dihentikan oleh pemerintah Indonesia.
Peristiwa awal terjadinya pemberontakan PKI Madiun dan siapa yang menjadi dalang dibalik pemberontakan tersebu? Nah jadi terjadinya pemberontakan PKI di Madiun itu berawal dari upaya yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin untuk menjatuhkan kabinet Hatta.
Nah untuk melancarkan hal tersebut, tanggal 26 Februari 1948 dia membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) di Surakarta. FDR sendiri terdiri dari Partai Sosialis Indonesia, PKI, Pesindo, PBI, dan Sarbupri. FDR memiliki startegi untuk bisa menjatuhkan kabinet Hatta kala itu. Berikut beberapa strategi yang dilakukan FDR.
Strategi yang diterapkan FDR :
FDR berusaha menumbuhkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dengan cara melakukan pemogokan umum dan berbagai bentuk pengacauan.
FDR menarik pasukan yang berada dalam medah perang untuk memperkuat wilayah yang dibinanya.
Madiun dijadikan sebagai basis pemerintah sedangkan Surakarta dibuat sebagai daerah kacau untuk mengalihkan perhatian TNI kala itu.
Didalam parlemen, FDR mengusahakan terbentuknya Front Nasional yang mempersatukan berbagai kekuatan sosial politik untuk menggulingkan Kabinet Hatta.
FDR sendiri lambat laun melebur menjadi satu dan dikendalikan oleh PKI, hal itu terjadi sejak Muso kembali dari Uni Soviet. Setelah itu, PKI menyusun dewan politik dimana Muso diangkat sebagai ketua sedangkan Amir Syarifuddin sebagai sekretaris pertahanan.
2 tokoh itu kemudian menyebarkan berbagai propaganda-propaganda di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menjelek-jelekan pemerintah kala itu. Selain itu, mereka juga menyebarkan program-program yang akan PKI lakukan.
Awal Mula Pemberontakan PKI Madiun 1948
Setelah meyebar berbagai desas-desus yang menjelek-jelekan pemerintah, selanjutnya PKI kembali membuat kerusuhan dengan mempertajam persaingan antara TNI yang pro-PKI dan yang pro pemerintah, dan pada akhirnya terjadilah pemberontakan PKI Madiun (Madiun Affair).
Pasukan pro pemerintah (Divisi Siliwangi) dan pasukan pro-PKI (divisi IV) saling bentrok. Akhirnya pemerintah menunjuk Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer untuk wilayah Surakarta, Pati, Semarang, dan Madiun pada tanggal 11 September 1948. Setelah seminggu bentrok, akhirnya pasukan pro-PKI dapat dipukul mundur dari Surakarta pada tanggal 17 September 1948.
Namun ternyata, serangan yang dilancarkan di Surakarta itu adalah pengalih perhatian saja. Setelah hampir semua pasukan di bawa ke Surakarta, membuat Madiun menjadi sangat mudah untuk dikuasai oleh pihak PKI. Sumarsono dan Letnan Kolonel Dahlan yang notabene pro-PKI melakukan perebutan kekuasaan di Madiun tanggal 18 September 1948.
Tidak sekedar menguasai saja, tetapi PKI juga melakukan perbuatan-perbuatan keji seperti mialnya melakukan penangkapan dna pembunuhan pejabat sipil, militer, dan pemuka agama. Setelah itu mereka mendirikan pemerintahan Sovier Republik Indonesia di Madiun.
Kudeta tersebut berlangsung ketika Muso dan Amir Syarifuddin berada di Purwodadi, tak lama setela itu, mereka berdua menuju ke Madiun untuk mengambil alih pimpinan. Hal itulah yang menunjukkan bahwa pemberontakan di Madiun 1948 didalangi oleh PKI.
Presiden kita kala itu Ir. Soekarno mengambil sikap tegas. Dengan memperhatikan suara rakyat, beliau akhirnya memutuskan untuk membabat habis PKI dengan cara mengepung dan menyerang dari dua arah. Serangan tersebut dipimpin oleh Kolonel Sadikin dari Divisi Siliwangi di sebelah barat, sedangkan sebelah timur serangan dipimpin oleh Kolonel Sungkono.
Rakyat juga tidak diam, mereka membantu pemerintah untuk merebut kembali kota Madiun. Akirnya tanggal 30 September 1948, kota Madiun berhasil dikuasai oleh TNI. Muso tewas tertembak di Ponorogo sedangkan Amir Syarifuddin tertangkap di Purwodadi. Setelah itu dilakukan operasi pembersihan dan operasi dinyatakan selesai.