Pembelajaran sejarah seringkali dianggap membosankan dan mengantuk, hal ini karena peserta didik merasa dibebani dengan banyaknya materi yang harus dihafal dan tugas-tugas lainnya. Kondisi ini berbanding lurus dengan daya serap peserta didik terhadap materi yang rendah dan disinilah peran pendidik harus aktif dan kreatif bagaimana caranya untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik sehingga akan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sesuai kodratnya.
Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan dalam strategi pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran interaktif menjadi solusi supaya pembelajaran dapat terjadi dua arah, tidak hanya guru ceramah menyampaikan materi dan peserta didik diam.
Penulis menerapkan model pembelajaran Blended Learning dengan menggabungkan Kelas Maya Terintegrasi Portal Rumah Belajar dan fitur Akun belajar.id. Sumber Belajar video dan Google Slide dipadukan untuk menambah daya tarik peserta didik.
Adapun langkah pendaftaran di Kelas Maya sebagai berikut: 1. Guru mendaftarkan sekolahnya di Kelas Maya sebagai penyelengara.
2. Guru membuat kelas yang diampu dan memilih sekolah penyelenggara
3. Siswa mendaftar akun baru, mulai dari user id, biodata, sampai pemilihan sekolah.
4. Siswa login dan masuk ke kelas yang sudah dibuat oleh guru dengan kode akses dan kata kunci
5. Guru dan siswa sudah berada di kelas dan siap belajar.
Pembelajaran dimulai dengan tautan Asesmen Diagnostik untuk mengukur daya serap pesertaa didik terhadap materi sebelumnya. Hasil asesmen ini pula dapat dijadikan acuan dalam pembuatan kelompok kerja.
Selanjutnya peserta didik mengakses tautan materi Google Slide menggunakan fitur QnA untuk memberikan stimulus kepada siswa bertanya atau memberikan pendapat secara interaktif. Fitur ini juga menjadi fasilitas bagi peserta didik yang malu bertanya.
Pembelajaran semakin menarik ketika kerja kelompok, peserta didik diarahkan untuk mengakses sumber belajar lainnya di Portal Rumah Belajar dihubungankan dengan kearifan lokal di wilayah setempat. Budaya "Someah" suku Sunda diterapkan dalam pembelajaran, hal ini mengingat komposisi di kelas 10 IPA 3 ini beragam dari berbagai suku diantaranya Batak, Jawa, Sunda, dan Kalimantan. Guru menuntun dan membimbing peserta didik sesuai kodratnya, dengan harapan pembelajaran hari ini menghasilkan pengetahuan dan pengalaman yang bermakna.
Diakhir pembelajaran peserta didik melaporkan hasil kerja kelompoknya dan menyajikan dalam presentasi singkat. Selanjutnya diadakan sesi tanya jawab untuk memperkuat konsep dan hasil diskusi kelompoknya.
Demikian berbagi praktik baik pembelajaran berbasis TIK dengan menerapkan Blended Learning menggunakan Kelas Maya terintegrasi Portal Rumah Belajar dan akun belajar.id
Mari Berkolaborasi dan Bertransfomasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar