Perencanaan Implementasi Pembelajaran Mendalam | Deep Learning

 


Definisi Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
Memuliakan dalam penerapan pembelajaran mendalam semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan. 

Prinsip Pembelajaran Mendalam
Berkesadaran (mindful)
Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
Bermakna (meaningful)
Peserta didik dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan. Peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam  kehidupan nyata.
Menggembirakan (joyful)
Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi. Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. 
Olah fikir
Merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah.
Olah rasa
Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antar manusia.
Olah hati
Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual.
Olah raga
Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani.

Kerangka Pembelajaran Mendalam
Dimensi Profil Lulusan
Dimensi profil lulusan merupakan fokus profil lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan dan komunikasi.

Kerangka Pembelajaran
Kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital.

Pengalaman Belajar
Memahami (pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, pengetahuan nilai dan karakter).
Tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter.
Mengaplikasi (pendalaman pengetahuan)
Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan. 
Merefleksi (Regulasi diri)
Proses di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.

Kerangka Pembelajaran
Praktik Pedagogis
Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.
Kemitraan Pembelajaran
Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.
Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.
Pemanfaatan Digital
Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.
Peran Guru Dalam Pembelajaran Mendalam
Aktivator
Guru menstimulasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kriteria kesuksesan pembelajaran dengan berbagai strategi serta memberikan umpan balik untuk menstimulasi setiap level pencapaian yang lebih tinggi.
Kolaborator
Guru membangun kolaboratif inkuiri dengan peserta didik, rekan sejawat, keluarga, masyarakat, mitra profesi dan DUDIKA, dalam mitra lainnya dalam  mengembangkan dan berbagi pengalaman nyata dalam penerapan PM.
Pengembang Budaya Belajar
Guru memberikan kepercayaan dan peluang mengambil resiko (risk-taking) kepada peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan berinovasi, dan melibatkan peserta didik dalam mengembangkan pengalaman belajar, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung PM.

Implementasi Pembelajaran Mendalam 
Perencanaan
Perencanaan PM melalui refleksi guru terhadap diri sendiri, karakteristik peserta didik, materi pelajaran, sumber daya dan mitra pembelajaran.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui pengalaman belajar memahami, merefleksi.
Asesmen
Asesmen tidak hanya berfokus pada penguasaan teori, tetapi juga pada pemahaman konseptual yang mendalam, keterampilan berpikir kritis, serta penerapan dalam kehidupan nyata. 

Perencanaan Pembelajaran Mendalam 
Identifikasi kesiapan peserta didik, karakteristik materi pelajaran, dan menentukan profil lulusan
Desain Pembelajaran menentukan capaian pembelajaran, topik, lintas disiplin ilmu, tujuan pembelajaran, dan kerangka pembelajaran.
Pengalaman belajar dengan prinsip, tahapan, dan pengalaman belajar.
Asesmen pada awal, proses, dan akhir pembelajaran.

Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam



Prinsip Asesmen Pembelajaran Mendalam
Asesmen sebagai pembelajaran (asessment as learning)
Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran dan refleksi diri peserta didik. Contoh:Jurnal reflektif, self-assessment, peer assessment, checklist kemajuan belajar, dan lainnya.
Asesmen untuk pembelajaran (assesment for learning
Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran berfungsi sebagai umpan balik membantu peserta didik memahami progres belajar mereka, serta refleksi guru mengajar. Contoh:Peta konsep, umpan balik formatif, observasi, pertanyaan diagnostik, dan lainnya.
Asesmen dalam pembelajaran (asessment of learning)
Asesmen untuk mengukur capaian pembelajaran peserta didik pada akhir pembelajaran. Contoh:Tes lisan, tes tertulis, laporan, penilaian proyek, portofolio, dan lainnya.
Unduh paparan Pembelajaran Mendalam disini
Untuk lebih jelasnya silakan simak paparan berikut ini

Posting Komentar untuk "Perencanaan Implementasi Pembelajaran Mendalam | Deep Learning"