Tampilkan postingan dengan label sumber belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sumber belajar. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Maret 2021

Konflik-Konflik di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur | Kd. 3.6 Sejarah Peminatan Kelas 12

 

1. Konflik di Asia Tenggara

Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan

Sengketa antara Indonesia dan Malaysia atas kepemilikan dua pulau di Selat Makassar, yaitu pulau Sipadan (luas 50.000 m2) dan pulau Ligitan (luas 18.000 m2). Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967

Senin, 15 Maret 2021

Mengevaluasi Kehidupan Bangsa Indonesia dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada Era Kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi) | Kd. 3.9 Sejarah Indonesia kelas 12

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan yaitu siswa mampu berfikir kritis dan kreatif untuk bisa menganalisis kehidupan bangsa  Indonesia  dalam  mengembangkan ilmu pengetahuan  dan  teknologi pada era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi), dan mampu membuat studi evaluasi tentang kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan dalam bentuk tulisan dan/atau media lain.

Revolusi Hijau / Tenologi Pangan

Perkembangan revolusi hijau berawal setelah Perang Dunia I selesai. Perang Dunia I menyebabkan rusaknya banyak lahan pertanian di Eropa sehingga mengancam produksi pangan saat itu. Pertanian adalah hal yang sangat penting untuk memasok kebutuhan pangan. Karena tanpa adanya pangan manusia akan mati kelaparan.

Pada abad ke 18 Seorang ahli ekonomi asal Inggris, Thomas Robert Malthus mengemukakan teori yang sangat menggemparkan dunia, teori yang dikenal sebagai Teori Maltus yang menjelaskan bahwa pertubuhan penduduk akan lebih cepat dari pada pangan itu sendiri.

Kita ambil contohnya di negara Meksiko dan Filipina ya. Tahun 1944, ada sebuah pusat penelitian benih jagung yang didukung Rockerfeller Foundation dari penelitian tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru dari hasil jagung yang hasilnya di atas rata-rata varietas lokal Meksiko. Pada tahun 1962, Rockerfellar Foundation dan Ford Foundation mendirikan sebuah badan penelitian tanaman di Los Banos. Nama badan tersebut ialah International Rice Research Institute (IRRI). Apa sih yang dilakukan IRRI? Lalu  bagaimana  revolusi  di  negara  kita Indonesia  tercinta?  Apa  yang  dilakukan Indonesia terkait dengan revolusi hijau? sebagai negara agraris dengan jumlah penduduk yang banyak tentunya Indonesia   agraris Indonesia tidak mau ketinggalan dalam memaksimalkan hasil pertanian.

Pada masa pemerintahan presiden Soeharto Tepatnya pada masa Orde Baru sejak dilaksanakannya  Pelita  I  di  tahun  1969,  Revolusi  Hijau  diterapkan  dan  fokus  pada peningkatan hasil pertanian (beras). Pelaksanaannya terbagi menjadi 4 program, diantaranya :

  1. Intensifikasi pertanian. Cara ini diterapkan dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni    pemilihan    bibit   unggul,    pengaturan   irigasi,    pemupukan,    teknik pengolahan tanah, dan pemberantasan hama. 
  2. Ekstensifikasi pertanian. Langkah ini merupakan perluasan area pertanian yang sebelumnya belum dimanfaatkan. Contohnya itu seperti pemanfaatan hutan, lahan gambut, atau padang rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian
  3.  Diversifikasi pertanian. Ini dapat katakan pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara beberapa hewan ternak dalam satu kandang. Nah, yang terakhir, rehabilitasi. 
  4. Rehabilitasi ini merupakan sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi. 


Dari pelaksanaan 4 progran diatas India berhasil memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri . Di Philipina revolusi hijau mengalami perkembangan lebih pesat dari pada India. Indonesia juga tidak mau kalah, negara kita berhasil menjadi negara swasembada beras. Revolusi hijau adalah jawaban dari semua persoalan yang dihadapi dunia. Tetapi muncul juga dampak negatif dari perkembangan dan penerapan revolusi hijau, diantaranya :

  1. Musnahnya organisme penyubur tanah
  2. Kesuburan tanah menurun dan menjadi tandus
  3. Tanah mengandung resido akibat endapan pestisida
  4. Hasil pertanian mengandung bahan kimia pestisida
  5. Ekosistem rusak dan tidak lagi seimbang

 Untuk lebih lengkapnya silakan download materi dibawah sebagai referensi untuk belajar

IPTEK Indonesia dari Proklamasi sampai Reformasi PDF 

Setelah pelajari modul tersebut, jelaskan hubungan Iptek dengan kualitas pendidikan di Indonesia ? 

Featured Post

Hubungan Manusia dan Sejarah dalam Ruang dan Waktu | KD. 3.1 Sejarah Peminatan kelas X

       Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Pentingkah peran manusia dalam sejarah ? bagaimana manusia menjadi penggerak sejarah ? ap...

Postingan Populer