Tampilkan postingan dengan label Sejarah Indonesia kelas 12. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Indonesia kelas 12. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 September 2021

Latihan Soal Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal 1950-1959 | Kd. 3.3 Sejarah Indonesia kelas 12

 

Perkembangan Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal, silakan pelajari materi berikut:

MATERI DEMOKRASI LIBERAL

Silakan mulai mengerjakan latihan soal Quizizz, isi dengan nama_kelas kemudian screenshot skor dan lampirkan di Google Classroom. 

LATIHAN SOAL QUIZIZZ DEMOKRASI LIBERAL

Selamat berlatih 

Selasa, 24 Agustus 2021

Peran dan Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Nasional dan Daerah | Kd 3.2 Sejarah Indonesia Kelas XII

 


 Peran dan Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Nasional dan Daerah

Frans Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal di Jayapura, Papua, 10 April 1979 pada umur 57 tahun). Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993 nama Frans Kaisiepo dikenang sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti tempat yang panas. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973. 

Silas Papare (lahir di Serui, Papua, 18 Desember 1918 – meninggal di Serui, Papua, 7 Maret 1979 pada umur 60 tahun) adalah seorang pejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam wilayah Indonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya diabadikan menjadi salah satu Kapal Perang Korvet kelas Parchim TNI AL KRI Silas Papare dengan nomor lambung 386, dan juga namanya diabadikan menjadi nama Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara di Sentani, Jayapura menjadi Lanud Silas Papare Jayapura. Marthen Indey (lahir di Doromena, 14 Maret 1912 – meninggal di Doromena, 17 Juli 1986 pada umur 74 tahun) merupakan putra Papua yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan Nasional Indonesia berdasar SK Presiden No.077 /TK/ 1993 tgl. 14 September 1993 bersama dengan dua putra Papua lainnya yaitu Frans Kaisiepo dan Silas Papare. 

Marthen Indey memahami nasionalisme ketika ia ditugaskan di Tanah Merah (Digul). Kelompok Marthen Indey menyiapkan pemberontakan melawan Belanda di Irian Barat (sekarang Irian Jaya) pada akhir Desember 1945. Kemudian, Marthen menjadi anggota Komite Indonesia Merdeka pada bulan Oktober 1946. Pada tahun 1962, Marthen Indey merumuskan kekuatan gerilya dan membantu menyelamatkan anggota RPKAD di Irian Barat selama TRIKORA. 

Sri Sultan Hamengkubuwana IX atau Gusti Raden Mas Dorodjatun (bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Hanacaraka:ꦯꦿꦶꦯꦸꦭ꧀ꦡꦟ꧀ꦲꦩꦼꦁ​ꦑꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧙꧇), lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun[a]) adalah seorang sultan yang pernah memimpin di Kesultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Memerintah antara tahun 1940-1988, beliau adalah penguasa Yogyakarta terlama dalam sejarah (48 tahun). selain itu pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973 dan 1978 dan juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia serta pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 

Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin[3] atau Sultan Syarif Kasim II (lahir di Siak Sri Indrapura, Riau, 1 Desember 1893 – meninggal di Rumbai, Pekanbaru, Riau, 23 April 1968 pada umur 74 tahun) adalah sultan ke-12 Kesultanan Siak. Ia dinobatkan sebagai sultan pada umur 21 tahun menggantikan ayahnya Sultan Syarif Hasyim. Sultan Syarif Kasim II merupakan seorang pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak lama setelah proklamasi dia menyatakan Kesultanan Siak sebagai bagian wilayah Indonesia, dan dia menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk pemerintah republik (setara dengan 151 juta gulden atau € 69 juta euro pada tahun 2011) . Bersama Sultan Serdang dia juga berusaha membujuk raja-raja di Sumatra Timur lainnya untuk turut memihak republik. Namanya kini diabadikan untuk Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru. 

Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914 – meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun) adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. 

Opu Daeng Risadju adalah pejuang wanita asal Sulawesi Selatan yang menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Opu Daeng Risadju memiliki nama kecil Famajjah. Opu Daeng Risaju itu sendiri merupakan gelar kebangsawanan Kerajaan Luwu yang disematkan pada Famajjah memang merupakan anggota keluarga bangsawan Luwu. Opu Daeng Risaju merupakan anak dari pasangan Opu Daeng Mawellu dengan Muhammad Abdullah to Barengseng yang lahir di Palopo pada 1880. 

Selengkapnya silakan simak penjelasan video berikut

 


Senin, 15 Maret 2021

Mengevaluasi Kehidupan Bangsa Indonesia dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada Era Kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi) | Kd. 3.9 Sejarah Indonesia kelas 12

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan yaitu siswa mampu berfikir kritis dan kreatif untuk bisa menganalisis kehidupan bangsa  Indonesia  dalam  mengembangkan ilmu pengetahuan  dan  teknologi pada era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan Reformasi), dan mampu membuat studi evaluasi tentang kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan dalam bentuk tulisan dan/atau media lain.

Revolusi Hijau / Tenologi Pangan

Perkembangan revolusi hijau berawal setelah Perang Dunia I selesai. Perang Dunia I menyebabkan rusaknya banyak lahan pertanian di Eropa sehingga mengancam produksi pangan saat itu. Pertanian adalah hal yang sangat penting untuk memasok kebutuhan pangan. Karena tanpa adanya pangan manusia akan mati kelaparan.

Pada abad ke 18 Seorang ahli ekonomi asal Inggris, Thomas Robert Malthus mengemukakan teori yang sangat menggemparkan dunia, teori yang dikenal sebagai Teori Maltus yang menjelaskan bahwa pertubuhan penduduk akan lebih cepat dari pada pangan itu sendiri.

Kita ambil contohnya di negara Meksiko dan Filipina ya. Tahun 1944, ada sebuah pusat penelitian benih jagung yang didukung Rockerfeller Foundation dari penelitian tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru dari hasil jagung yang hasilnya di atas rata-rata varietas lokal Meksiko. Pada tahun 1962, Rockerfellar Foundation dan Ford Foundation mendirikan sebuah badan penelitian tanaman di Los Banos. Nama badan tersebut ialah International Rice Research Institute (IRRI). Apa sih yang dilakukan IRRI? Lalu  bagaimana  revolusi  di  negara  kita Indonesia  tercinta?  Apa  yang  dilakukan Indonesia terkait dengan revolusi hijau? sebagai negara agraris dengan jumlah penduduk yang banyak tentunya Indonesia   agraris Indonesia tidak mau ketinggalan dalam memaksimalkan hasil pertanian.

Pada masa pemerintahan presiden Soeharto Tepatnya pada masa Orde Baru sejak dilaksanakannya  Pelita  I  di  tahun  1969,  Revolusi  Hijau  diterapkan  dan  fokus  pada peningkatan hasil pertanian (beras). Pelaksanaannya terbagi menjadi 4 program, diantaranya :

  1. Intensifikasi pertanian. Cara ini diterapkan dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni    pemilihan    bibit   unggul,    pengaturan   irigasi,    pemupukan,    teknik pengolahan tanah, dan pemberantasan hama. 
  2. Ekstensifikasi pertanian. Langkah ini merupakan perluasan area pertanian yang sebelumnya belum dimanfaatkan. Contohnya itu seperti pemanfaatan hutan, lahan gambut, atau padang rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian
  3.  Diversifikasi pertanian. Ini dapat katakan pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara beberapa hewan ternak dalam satu kandang. Nah, yang terakhir, rehabilitasi. 
  4. Rehabilitasi ini merupakan sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi. 


Dari pelaksanaan 4 progran diatas India berhasil memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri . Di Philipina revolusi hijau mengalami perkembangan lebih pesat dari pada India. Indonesia juga tidak mau kalah, negara kita berhasil menjadi negara swasembada beras. Revolusi hijau adalah jawaban dari semua persoalan yang dihadapi dunia. Tetapi muncul juga dampak negatif dari perkembangan dan penerapan revolusi hijau, diantaranya :

  1. Musnahnya organisme penyubur tanah
  2. Kesuburan tanah menurun dan menjadi tandus
  3. Tanah mengandung resido akibat endapan pestisida
  4. Hasil pertanian mengandung bahan kimia pestisida
  5. Ekosistem rusak dan tidak lagi seimbang

 Untuk lebih lengkapnya silakan download materi dibawah sebagai referensi untuk belajar

IPTEK Indonesia dari Proklamasi sampai Reformasi PDF 

Setelah pelajari modul tersebut, jelaskan hubungan Iptek dengan kualitas pendidikan di Indonesia ? 

Featured Post

Hubungan Manusia dan Sejarah dalam Ruang dan Waktu | KD. 3.1 Sejarah Peminatan kelas X

       Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Pentingkah peran manusia dalam sejarah ? bagaimana manusia menjadi penggerak sejarah ? ap...

Postingan Populer