Jumat, 09 Agustus 2019

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan tepat !


  1. Jelaskan alasan Dr. C.R. Soumokil memberontak terhadap
    NKRI ?
  2. Siapakah Kolonel A.E. Kawilarang ?
  3. Bagaimana strategi PKI dalam melancarkan pemberontakan
    di Madiun ?
  4. Siapa yang bertanggung jawab dalam usaha kudeta di
    Madiun ?
  5. Apa tujuan utama APRA menyerang Bandung ?
  6. Strategi apa yang dipakai dalam menyelesaikan konflik
    APRA di Bandung ?
  7. Identifikasi masalah yang terjadi pada angkatan darat
    di Sumatera !
  8. Bagaimana strategi pemerintah dalam menyelesaikan
    pemberontakan PRRI/Permesta ?
  9. Siapakah Kapten Andi Azis ?
  10. Mengapa kapten Andi Azis melancarkan pemberontakan
    terhadap RIS ?
  11. Jelaskan dampak negatif hasil Perundingan Renville
    bagi Indonesia !
  12. Berikan alasan Daud Beureuh bergabung dengan DI/TII
    Jawa Barat !

Rabu, 07 Agustus 2019

Uji Kompetensi | Disintegrasi Bangsa 1948 - 1965

1.    Amir Syarifuddin meminta Presiden Soekarno untuk membatalkan Perundingan Renville karena menurutnya ….
a.    perundingan tersebut dengan mudah akan dilanggar oleh Belanda
b.    Belanda tidak akan mematuhi berbagai pasal yang terdapat dalam perundingan tersebut 
c.    perundingan tersebut merupakan representasi keinginan Belanda
d.    perundingan tersebut bukan representasi perundingan antara Indonesia dan Belanda
e.    perundingan tersebut tidak menyentuh persoalan utama pertikaian antara Indonesia dan Belanda
 
 2.    Tujuan pemberontakan PKI madiun disinyalir ingin mengubah idoelogi Pancasila menjadi idiologi Komunis. Hal tersebut digagas oleh pimpinan pemberontakan pada masa itu, yakni ….
a.    D.N Aidit dan Amir Syarifuddin
b.    D.N Aidit dan Muso
c.    Amir Syarifuddin dan Musso
d.    Amir Syarifuddin dan Tan Malaka
e.     Muso Tan Malaka
 
3.    Pemimpin utama pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 yang sempat melarikan diri ke Moscow adalah ….
a.    Amir Syarifudin
b.    Tan Malaka
c.    Musso
d.    D.N. Aidit
e.    Sutan Syahrir
 
4.    Pemberontakan PKI di Madiun tanggal 18 September 1948 berhasil dipadamkan melalui operasi militer dibawah pimpinan ….
a.    Gubernur Suryo - Bung Tomo
b.    Gatot Subroto - Kolonel Sungkono
c.    Gatot Subroto - Bung Tomo
d.    Gubernur Suryo - Gatot Subroto
e.    Amir Syarifudin - Kolonel Sungkono
 
5.    Jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin dalam pemerintah disebabkan karena ….
a.    perjanjian renville
b.    kebijakan RERA
c.    wilayah Indonesia semakin sempit
d.    indonesia kembali menjadi RIS
e.    belanda mengingkari perjanjian linggarjati
 
6.    Latar belakang terjadinya peristiwa G 30 S/PKI pada tahun 1965 adalah sebagai berikut, kecuali ….
a.    terjadinya krisis ekonomi
b.    perkmbangan politik NASAKOM
c.    kekuasaan PKI semakin besar
d.    banyaknya tokoh PKI dalam pemerintahan
e.    isu kudeta dari Angkatan Darat (AD)

7.    Isu yang dilancarkan untuk membangun wacana adanya kerjasama diantara unsur TNI AD dan pihak Amerika – Inggris disebut ....
a.    Dewan Jenderal
b.    Angkatan Kelima
c.    Dokumen Gilchrist
d.    Dewan Revolusi
e.    Villa Bill Palmer

8.    Adanya kekhawatiran dari pihak PKI tentang posisi Angkatan Darat yang akan menggantikan kekuasaan setelah Presiden Soekarno tiada diaplikasikan dengan mengusulkan adanya angkatan ke-5, yaitu ….
a.    menambah persenjataan TNI
b.    mempersenjatai PKI
c.    mempersenjatai buruh dan tani
d.    mempersenjatai simpatisan soekarno
e.    mempersenjatai pasukan cakrabirawa


9.    Di bawah ini adalah korban dari kekejaman peristiwa G 30 S PKI yang berasal dari kalangan petinggi AD, kecuali ....
a.    Letjen A. Yani
b.    Mayjen M.T. Haryono
c.    Brigjen Sutoyo 
d.    Mayjend Suprapto
e.    Letkol Ventje Sumual

10.    Korban yang berhasil lolos dalam peristiwa keganasan pemberontakan G30S/ PKI yang berasal dari TNI AD adalah ….
a.    Mayjend Suprapto
b.    A.H Nasution 
c.    Letjen A. Yani
d.    Brigjen Sutoyo 
e.    Mayjen M.T. Haryono

11.    Kekuatan fisik PKI dalam melancarkan aksinya di bagi menjadi 3 bagian, salah satunya adalah komando Bima Sakti pimpinan kapten Suradi yang bertugas ….
a.    melakukan penculikan dan penangkapan terhadap para jenderal AD
b.    melakukan penguasaan terhadap RRI dan Telkom Jakarta
c.    melakukan penganiayaan terhadap korban di lubang buaya
d.    melakukan penculikan terhadap keluarga jenderal AD
e.    melakukan koordinasi dengan menguasai lanud Halim perdana kusuma

12.    Perhatikan pernyataan berikut!
1)    Menangkap dan mengadili Aidit dan pasukan yang terlibat dalam pemberontakan tersebut
2)    Mengkonsolidasikan kekuasaan dari pada penglima dan tentara yang masih loyal terhadap negara
3)    Melakukan penyelamatan terhadap dua objek vital, yaitu Gedung RRI dan Telekomunikasi
4)    Melakukan penumpasan/ pembersihan di basis utama PKI di pangkalan udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma

5)    Menyatakan perang terhadap PKI yang ada di daerah kekuasaan republik Indonesia
Upaya yang dilakukan oleh Mayjen Soeharto dalam menumpas pemberontakan G30S/PKI di tunjukkan pada nomor ....
a.    (1), (2), (3)
b.    (2), (3), (4)
c.    (1), (3), (5)
d.    (2), (4), (1)
e.    (5), (1), (3)

13.    Biro khusus yang dipimpin oleh Syam Kamaruzzaman menyusup kedalam tubuh AD untuk membentuk dewan militer, dari pernyataan tersebut yang menjadi dalang peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 adalah ….
a.    Presiden Soekarno
b.    Mayjen Soeharto
c.    Partai Komunis Indonesia
d.    Petinggi Angkatan Darat
e.    CIA dan Iggris

14.    Penyebab utama pemberontakan DI/TII Jawa Barat adalah ….
a.    keinginan mendirikan Negara Islam 
b.    membentuk Negara Pasundan di luar NKRI
c.    ketidakpuasan terhadap hasil perundingan Renville untuk hijrah dari kantong gerilya
d.    ketidakpuasan terhadap perimbangan pembangunan daerah dengan pusat
e.    keinginan membentuk APRIS yang tidak disetujui oleh pemerintah

15.    Pimpinan dalam pemberontakan DI/TII jawa barat yang menyatakan ingin mendirikan Negara islam Indonesia (NII) adalah ….
a.    Kahar Muzakar
b.    Amir Fatah
c.    Ibnu Hajar
d.    R.M. Kartosuwiryo
e.    Mahfud Abdurrahman 

16.    Strategi operasi penumpasan DI/TII di Jawa Barat yang menggabungkan elemen TNI dengan rakyat adalah ….
a.    Operasi Pagar betis
b.    Perang Wilayah
c.    Operasi Terpadu
d.    Perang Gerilya
e.    Operasi Pengepungan

17.    Pemberontakan yang dikomdani oleh Amir Fatah di jawa timur dapat ditumpas oleh divisi pasukan dengan nama ….
a.    Banteng raiders
b.    Pagar Betis
c.    Operasi Guntur
d.    musyarah dengan rakyat setempat
e.    Bharata Yudha

18.    Latar belakang pemberontakan DI/TII Aceh dibawah pimpinan Tengku Daud Beureuh adalah ….
a.    penurunan status Daerah Istimewa Aceh menjadi karesidenan
b.    pertentangan antar alim ulama Aceh
c.    perubahan pemerintahan menjadi Demokrasi Terpimpin
d.    berdirinya Kesatuan Rakyat yang Tertindas (KRyT)
e.    hasil perundingan Renville

19.    Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan tahun 1951-1965 dipimpin oleh ….
a.    R.M. Kartosuwiryo
b.    Kahar Muzakar
c.    Amir Fatah
d.    Ibnu Hajar
e.    Mahfud Abdurrahman 

20.    Pasukan yang dipimpin oleh Ibnu hajar untuk melakukan pemberontakan di Kalimantan selatan pada 10 Oktober 1950 adalah ….
a.    Laskar hisbullah 
b.    Tentara islam Indonesia (TII)
c.    Kesatuan Rakyat yang Tertindas (KRYT)
d.    Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS)
e.    Angkatan Perang Republik Indonesia serikat (APRIS)

21.    Gerakan pemberontakan APRA (1950) di Bandung dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling, di bawah ini tujuan utama APRA, kecuali ….
a.    ingin mengamankan kepentingan kolonialisme Belanda di Indonesia 
b.    ingin mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia (RIS) 
c.    ingin mengamankan perusahaan-perusahaan swasta Belanda yang ada di Indonesia 
d.    ingin mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 
e.    ingin mempertahankan tentara tersendiri di negara-negara bagian Repubik Indonesia Serikat (RIS)

22.    Rencana pembunuhan terhadap petinggi militer utamanya menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX merupakan rangkaian peristiwa pemberontakan ….
a.    RMS
b.    PRRI dan Permesta
c.    APRA
d.    APRIS
e.    DI/TII

23.    Latar belakang dari pemberontakan APRA adalah …..
a.    Menginginkan berdirinya Negara federal pasundan dan membentuk angkatan perangnya sendiri
b.    Mempertahankan berdirinya negara pasundan dibawah pemerintah belanda
c.    Menginginkan APPRA dijadikan inti kekuatan pada APPRIS
d.    Ingin mendirikan negara komunis di indonesia
e.    Ingin membentuk pemberitaan islam

24.    Salah seorang anggota kabinet RIS yang turut terlibat dalam pemberontakan APPRA adalah...
a.    Drs. M. Hatta
b.    Syafruddin Prawiranegara
c.    Dr. Leimena
d.    Sultan Hamid II
e.    Sri Sultan Hamengkubuwono IX

25.    Pemberontakan APRA yang merencanakan pembunuhan terhadap menteri dan petinggi militer dapat ditumpas oleh AD Republik Indonesia, namun Reymond Westerling lolos karena ….
a.    melarikan diri ke Singapura dengan batuan tentara Belanda 
b.    melarikan diri ke Belanda dengan bantuan pasukan sekutu
c.    melarikan diri ke Belanda dengan bantuan TNI
d.    melarikan diri ke Singapura dengan bantuan pesawat AL Belanda
e.    mendapat perlindungan dari kerajaan Belanda di Indonesia
 
26.    Pada tanggal 25 April 1950 Mr. R.S Soumokil memproklamasikan berdirinya ....
a.    RIS
b.    RMS
c.    DI/TII
d.    NIT
e.    RI

27.    Sebelum melakukan petualang dan pemberontakan R.S Soumokil adalah .....
a.    tokoh pejuang rakyat Maluku
b.    antek Belanda yang menghendaki bentuk serikat
c.    penyambung lidah rakyat Maluku Selatan
d.    jaksa agung Negara Indonesia Timur (NIT)
e.    sang ratu adil rakyat Maluku Selatan

28.    Latar belakang pemberontakan RMS yang dipelopori oleh R.S Soumokil adalah ….
a.    menginginkan otonomi wilayah dalam kerangka RIS 
b.    menolak masuknya Negara Indonesia Timur (NIT) ke dalam RIS 
c.    membentuk angkatan perang sendiri
d.    ketidakpuasan terhadap alokasi keuangan antara pusat dan daerah
e.    penolakan pemerintah terhadap permintaan status wilayah khusus berupa Ibu kota provinsi

29.    Keberanian R.S Soumokil dalam melakukan pemberontakan mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat Ambon berikut, kecuali ….
a.    Manusama
b.    Rajapati 
c.    Manuhutu
d.    Cendikiawan ambon
e.    Tentara keamanan rakyat 

30.    Penyebab Kapten Andi Azis memberontak terhadap pemerintah adalah ….
a.    keinginan untuk mendirikan Negara federal Sulawesi Selatan
b.    menolak kedatangan pasukan TNI untuk mengamankan sulawesi selatan
c.    ingin memngikuti jejak pembentukan DI/TII
d.    menolak menjadi anggota APRIS
e.    keinginan menjadi komandan APRIS

31.    Perhatikan pernyataan berikut!
(1)    Tetap berdirinya negara Indonesia Timur (NIT)
(2)    Menuntut pemerintah supaya Andi Azis diangkat menjadi Komandan APRIS
(3)    Pasukan APRIS yang bertanggung jawab terhadap NIT hanyalah yang berasal dari KNIL-KL
(4)    Pemerintah pusat tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri NIT
(5)    Meminta pemerintah pusat untuk tidak menghalangi pembentukan NIT dengan cara kekerasan 
Ultimatum yang di kirimkan Andi Azis kepada pemerintah pusat ditunjukkan nomor ....
a.    (1), (2), (3)
b.    (2), (3), (4)
c.    (1), (3), (5)
d.    (2), (4), (1)
e.    (5), (1), (3)

32.    Wakil pemerintah RIS untuk melakukan operasi militer menyelesaikan permasalahan Andi Azis adalah....
a.    A.E. Kawilarang
b.    Leimena
c.    Slamet Riyadi
d.    Ahmad Yani
e.    M. Hatta

33.    Di bawah ini adalah dewan-dewan yang dibentuk oleh panglima militer daerah dalam pemberontakan PRRI dan Permesta, kecuali dewan ….
a.    Banteng
b.    Manguni
c.    Singa
d.    Garuda
e.    Gajah

34.    Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 15 Februari 1958 oleh ....
a.    Mr. Syafrudin Prawiranegara
b.    Ahmad Husein
c.    Kol.  Simbolon
d.    Zulkfli Lubis
e.    Djamin Ginting

35.    Latar Belakang munculnya gerakan PRRI adalah ….
a.    tidak setuju dengan bentuk negara
b.    tidak setuju dengan sistem pemerintahan
c.    adanya ketidakcocokan diantara para penguasa
d.    ketidakpuasan alokasi keuangan dan pembangunan daerahdan pusat
e.    banyaknya ketidakadilan di pusat pemerintahan

36.    Pemberontakan PRRI dikatakan sebagai pemberontakan yang paling besar di masa demokrasi liberal karena ….
a.    didukung oleh sebagaian rakyat
b.    Melibatkan beberapa perwira tinggi dan pejabat negara
c.    anggotanya  mayoritas para pejuang bangsa
d.    dilakukan oleh kelompok yang bersuara paling banyak dalam pemilu dan didukung para perwira TNI
e.    mendapat dukungan dari negara lain

37.    Operasi gabungan TNI untuk menumpas gerakan PRRI di Sumatra Timur yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Yani adalah ....
a.    tegas
b.    17 Agustus
c.    Saptamarga
d.    Dwikora
e.    Pelopor

38.    Sebelum tuntutan yang di ultimatum oleh Dewan Banteng pimpinan Ahmad Husen terjadi peristiwa Cikini yaitu ….
a.    pemberontakan terhadap kabinet Djuanda
b.    pembunuhan terhadap presiden Soekarno
c.    perayaan ulang tahun perguruan Cikini
d.    penculikan terhadap letkol Achmad Husein
e.    penyerangan terhadap Tentaa Indonesia di Cikini

39.    Perhatikan pernyataan berikut!
(1)    Dalam waktu 5 x 24 jam Kabinet Djuanda menyerahkan mandat kapada presiden 
(2)    Presiden menugaskan kepada Moh. Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX untuk membentuk zaken kabinet
(3)    Zaken kabinet harus diambil dari unsur profesional
(4)    Mengembalikan Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(5)    Meminta presiden kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden Konstitusional
ultimatum yang di layangkan Achmad Husen terhadap pemerintah pada tanggal 10 Februari 1958 ditunjukkan pada nomor ....
a.    (1), (2), (5)
b.    (2), (3), (4)
c.    (1), (3), (5)
d.    (2), (4), (1)
e.    (5), (1), (3)

40.    Warga Negara Amerika Serikat yang membantu pemberontakan Permesta di Sulawesi Utara ialah ....
a.    D.J. Somba
b.    A.L. Pope
c.    Ktut Tantri
d.    Vintje Sumual
e.    Arthur Evans



Disintegrasi Bangsa tahun 1948-1965 | Uji Kompetensi 1


(sumber : buku sejarah kelas XII)

Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan tahun 1950



Setelah memproklamasikan kemerdekaan, ternyata Indonesia tidak lantas terlepas dari ketegangan-ketengangan antarkelompok masyarakat lho, Beberapa wilayah yang berada di Indonesia menolak untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya Maluku. Kalian tahu kenapa? Nah, di artikel ini kita bahas mengapa beberapa wilayah tersebut tidak setuju dengan
didirikannya NKRI, hingga berujung pemberontakan Republik Maluku Selatan.



Pemberontakan RMS (Sumber: idsejarah.net)


Didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, menimbulkan respon dari masyarakat Maluku
Selatan saat itu. Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur, Mr. Dr. Christian Robert Soumokil, memproklamirkan berdirinya Republik Maluku Selatan pada tanggal 25 April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas didirikannya NKRI, Soumokil tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Dengan mendirikan Republik Maluku Selatan, Ia mencoba untuk melepas wilayah Maluku
Tengah dan NIT dari Republik Indonesia Serikat. Berdirinya Republik Maluku Selatan ini langsung menimbulkan respon pemerintah yang merasa kehadiran RMS bisa jadi ancaman bagi keutuhan Republik Indoensia Serikat. Maka dari itu, pemerintah langsung ambil beberapa keputusan untuk langkah selanjutnya.Tindakan pemerintah yang pertama dilakukan adalah dengan menempuh jalan damai. Dr. J. Leimena dikirim oleh Pemerintah untuk menyampaikan permintaan berdamai kepada RMS, tentunya membujuk agar tetap bergabung dengan NKRI. Tetapi, langkah pemerintah tersebut ditolak oleh Soumokil, justru ia malah meminta bantuan, perhatian, juga pengakuan dari negara lain lho, terutama dari Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk Indonesia.



Presiden RMS Chris Soumokil dalam persembunyiannya di Pulau Seram. (Sumber: pbs.twimg.com)

Ditolaknya mentah-mentah ajakan pemerintah kepada RMS untuk berdamai, membuat pemerintah Indonesia memutuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Kolonel A.E. Kawilarang dipilih sebagai pemimpin dalam melaksanakan ekspedisi militer tersebut. Kalian tahu ngga beliau itu siapa? Beliau itu adalah panglima tentara dan teritorium Indonesia Timur. Ia dirasa mengerti dan paham bagaimana kondisi Indonesia di wilayah timur.


Akhirnya kota Ambon dapat dikuasai pada awal November 1950. Akan tetapi, ketika melakukan perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur. Namun, perjuangan gerilya kecil-kecilan masih berlanjut di Pulau Seram sampai 1962. Setelah itu, pada tanggal 12 Desember 1963, Soumokil akhirnya dapat ditangkap dan kemudian dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta. Berdasarkan keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa, Soumokil dijatuhi hukuman
mati. Nah, setelah RMS mengalami kekalahan di Ambon, serta Soumokil yang telah dijatuhkan hukuman mati, pada akhirnya pemerintahan RMS mulai mengungsi dari pulau-pulau yang di tempati sebelumnya dan membuat pemerintahan dalam pengasingan di Belanda. Sebanyak 12.000 tentara Maluku bersama keluarganya berangkat ke Belanda setahun setelahnya. Pada akhirnya
pemberontakan RMS berhasil dihentikan oleh pemerintah Indonesia.

Pemberontakan PKI Madiun 1948 (Tokoh, Tujuan dan Latar Belakang)


Rolla Fardila, S.Pd.





PKI Madiun (sumber : faktakita.net)




Peristiwa awal terjadinya
pemberontakan PKI Madiun dan siapa yang menjadi dalang dibalik pemberontakan
tersebu? Nah jadi terjadinya pemberontakan PKI di Madiun itu berawal dari upaya
yang dilakukan oleh Amir Syarifuddin untuk menjatuhkan kabinet Hatta.





Nah untuk melancarkan hal tersebut,
tanggal 26 Februari 1948 dia membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) di
Surakarta. FDR sendiri terdiri dari Partai Sosialis Indonesia, PKI, Pesindo,
PBI, dan Sarbupri. FDR memiliki startegi untuk bisa menjatuhkan kabinet Hatta
kala itu. Berikut beberapa strategi yang dilakukan FDR.





Strategi yang diterapkan FDR :





FDR berusaha menumbuhkan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dengan cara melakukan pemogokan umum dan berbagai bentuk pengacauan.





FDR menarik pasukan yang berada
dalam medah perang untuk memperkuat wilayah yang dibinanya.





Madiun dijadikan sebagai basis
pemerintah sedangkan Surakarta dibuat sebagai daerah kacau untuk mengalihkan
perhatian TNI kala itu.





Didalam parlemen, FDR mengusahakan
terbentuknya Front Nasional yang mempersatukan berbagai kekuatan sosial politik
untuk menggulingkan Kabinet Hatta.





FDR sendiri lambat laun melebur
menjadi satu dan dikendalikan oleh PKI, hal itu terjadi sejak Muso kembali dari
Uni Soviet. Setelah itu, PKI menyusun dewan politik dimana Muso diangkat
sebagai ketua sedangkan Amir Syarifuddin sebagai sekretaris pertahanan.





(sumber : ilmusosial.net)




2 tokoh itu kemudian menyebarkan
berbagai propaganda-propaganda di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur
yang menjelek-jelekan pemerintah kala itu. Selain itu, mereka juga menyebarkan
program-program yang akan PKI lakukan.





Awal Mula Pemberontakan PKI Madiun 1948





Setelah meyebar berbagai desas-desus
yang menjelek-jelekan pemerintah, selanjutnya PKI kembali membuat kerusuhan
dengan mempertajam persaingan antara TNI yang pro-PKI dan yang pro pemerintah,
dan pada akhirnya terjadilah pemberontakan PKI Madiun (Madiun Affair).





Pasukan pro pemerintah (Divisi
Siliwangi) dan pasukan pro-PKI (divisi IV) saling bentrok. Akhirnya pemerintah
menunjuk Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer untuk wilayah
Surakarta, Pati, Semarang, dan Madiun pada tanggal 11 September 1948. Setelah
seminggu bentrok, akhirnya pasukan pro-PKI dapat dipukul mundur dari Surakarta
pada tanggal 17 September 1948.





Namun ternyata, serangan yang
dilancarkan di Surakarta itu adalah pengalih perhatian saja. Setelah hampir
semua pasukan di bawa ke Surakarta, membuat Madiun menjadi sangat mudah untuk
dikuasai oleh pihak PKI. Sumarsono dan Letnan Kolonel Dahlan yang notabene
pro-PKI melakukan perebutan kekuasaan di Madiun tanggal 18 September 1948.





Tidak sekedar menguasai saja, tetapi
PKI juga melakukan perbuatan-perbuatan keji seperti mialnya melakukan
penangkapan dna pembunuhan pejabat sipil, militer, dan pemuka agama. Setelah
itu mereka mendirikan pemerintahan Sovier Republik Indonesia di Madiun.





Kudeta tersebut berlangsung ketika
Muso dan Amir Syarifuddin berada di Purwodadi, tak lama setela itu, mereka
berdua menuju ke Madiun untuk mengambil alih pimpinan. Hal itulah yang
menunjukkan bahwa pemberontakan di Madiun 1948 didalangi oleh PKI.





Presiden kita kala itu Ir. Soekarno
mengambil sikap tegas. Dengan memperhatikan suara rakyat, beliau akhirnya
memutuskan untuk membabat habis PKI dengan cara mengepung dan menyerang dari
dua arah. Serangan tersebut dipimpin oleh Kolonel Sadikin dari Divisi Siliwangi
di sebelah barat, sedangkan sebelah timur serangan dipimpin oleh Kolonel
Sungkono.





Rakyat juga tidak diam, mereka
membantu pemerintah untuk merebut kembali kota Madiun. Akirnya tanggal 30
September 1948, kota Madiun berhasil dikuasai oleh TNI. Muso tewas tertembak di
Ponorogo sedangkan Amir Syarifuddin tertangkap di Purwodadi. Setelah itu
dilakukan operasi pembersihan dan operasi dinyatakan selesai.


Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lainnya


Rolla Fardila, S.Pd.





Hai
semua, kali ini saya ingin berbagi materi tentang Pemberontakan DI/TII di
berbagai wilayah di Indonesia. Pemberontakan DI/TII atau Pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia ini terjadi diberbagai wilayah di Indonesia.
Misalnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan
Aceh. Untuk lebih jelas mengenai apa yang terjadi pada peristiwa ini nanti akan
saya berikan kronologis atau peristiwa terjadinya pemberontakan DI/TII
diberbagai tempat tersebut.





Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo (sumber : idntrust.com)




Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat





Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Tujuan dari pemberontakan itu tidak lain adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Kronologis pemberontakan ini berawal dari hasil perjanjian Renville yang ditandatangani pada 8 Desember 1947 yang mengharuskan pasukan TNI untuk meninggalkan Jawa Barat dan pergi ke Jawa Tengah.





Namun, pasukan Hisbullah dan
Sabilillah yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo tidak mau untuk ikut pergi ke
Jawa Tengah, malahan dia membentuk sebuah pasukan yang mana semuanya dijadikan
sebagai Tentara Islam Indonesia. Markas utama dari pasukan tersebut berada di
Gunung Cepu.





Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ini bertujuan untuk membangun negara yang berlandaskan Islam dan ingin memisahkan diri dari negara Indonesia, dan pucaknya pada tanggal 7 Agustus 1949 dimana S.M. Kartosuwiryo mengumumkan kalau Negara Islam Indonesia (NII) telah berdiri.





Terdengar kabar kalau Pasukan TNI (Divisi Siliwangi) kembali dari Yogyakarta yang mana membuat NII menjadi terancam, maka dari itu, Divisi Siliwangi tersebut dicegah agar tidak masuk ke Jawa Barat. Nah pada akhirnya terjadilah bentrok antara pasukan DI/TII Kartosuwiryo dengan Divisi Siliwangi.





Pemerintah bereaksi melihat hal tersebut. Awalnya, pemerintah melakukan pendekatan persuasif, yaitu mengajak untuk berunding dan menyelesaikan masalah dengan tanpa senjata. Namun karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan melakukan operasi militer.





Tahun 1960 dilancarkanlah Operasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI dan bantuan rakyat. Operasi tersebut berhasil memukul mundur pasukan Pemberontakan DI/TII Jawa Barat dan akhirnya Kartosuwiryo tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.





Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah





Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah terjadi setelah masa pengakuan kedaulatan. Walaupun terjadi di tempat yang terpisah, namun saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Amir Fatah, seorang tokoh yang menjadi komandan tempur di Jawa Tengah yang diangkat oleh Kartosuwiryo memimpin pemberontakan tersebut. Untuk meredam pemberontakan tersebut, Divisi Diponegoro membentuk pasukan khusus yang diberi nama Benteng Raiders. Di Kudus dan Magelang, Batalion 426 yang menyatakan diri bergabung dengan DI/TII menjadi masalah yang serius. Nah untuk menumpak pemberontakan tersebut, dibentuklah operasi yang diberi nama Operasi Merdeka Timur dengan Letnan Kolonel Soeharto sebagai pemimpinnya.





Pemberontakan DI/TII di Kalimantan
Selatan





Ibnu Hajar, mantan Letnan dua TNI adalah tokoh penting yang berkaitan
dengan Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan ini. Ia membentuk sebuah
gerakan yang diberi nama KRYT (Kesatuan Rakyat yang Tertindas) yang mana
menjadi salah satu gerakan dibawah naungan DI/TII Kartosuwiryo





Gerakan ini sudah banyak membuat
kekacauan di Kalimatan Selatan. Tercatat sejak Oktober 1950 gerakan ini sudah
mengacau dengan menyerang pasukan TNI dan berbuat keributan.





Pemerintah tidak tinggal diam
melihat hal tersebut. Awalnya pemerintah memberikan inisiatif baik yaitu dengan
menyuruh gerakan KRYT untuk menyerahkan diri. Namun justru hal tersebut
dimanfaatkan oleh Ibnu Hajar untuk memperoleh senjata.





Akhirnya pemerintah bertindak tegas
dengan menjalankan operasi militer. Akhirnya, Ibnu Hajar berhasil ditangkap
pada bulan Juli 1963 dan dijatuhi hukuman mati.





Pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan





Pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan ini sudah terjadi sejak tahun 1952 dengan Kahar Muzakar sebagai
pemimpinnya. Awal mula munculnya DI/TII di Sulawesi Selatan adalah ketika Kahar
Muzakar menempatkan laskar-laskar rakyat Sulawesi Selatan ke dalam APRIS
(Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Ia berkeinginan untuk menjadi
pemimpin APRIS di wilayah Sulsel.





Untuk menjalankan keinginannya
tersebut, ia menuliskan surat ke pemerintah pusat pada tanggal 30 April 1950.
Namun, usulannya tersebut ditolak oleh pemerintah pusat dengan alasan
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kebijakan pemerintah tersebut
membuat Kahar Muzakar tidak puas, dan pada tanggal 17 Agustus 1951 ia beserta
pasukannya melarikan diri ke hutan.





Pada tahun selanjutnya, Kahar
Muzakar menyatakan kalau Sulawesi Selatan telah menjadi anggota dari DI/TII.
Pemerintah bereasksi dengan melakukan operasi militer. Pada akhirnya, pada
bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak mati dan bulan Juli 1956
orang kedua setelahnya bisa ditangkap. Hal itu mengakhiri Pemberontakan DI/TII
di Sulawesi Selatan.





Pemberontakan DI/TII di Aceh





Daud Beureueh, adalah sosok penting dalam pemberontakan DI/TII di Aceh
ini. Daud Beureueh menjadi pemimpin dari pasukan Aceh semasa perang
kemerdekaan. Semula Aceh yang dijadikan sebagai daerah istimewa, diturunkan
statusnya menjadi keresidenan di bawah provinsi Sumatra Utara. Hal itu ditentang
oleh Daud Beureueh.





Selanjutnya, Ia memproklamirkan
kalau Aceh menjadi bagian dari DI/TII dibawah pimpinan Kartosuwiryo. Pemerintah
bereaksi dengan mengadakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan persuasif dan operasi
militer.





Akhirnya, pemerintah berhasil mengambil hati rakyat Aceh dan pada akhirnya Daud Beureueh diberi Amnesti dengan catatan bersedia kembali ke tengah masyarakat. Hal itulah yang menandai berakhirnya pemberontakan DI/TII di Aceh.


Latar Belakang Pemberontakan APRA tahun 1950


Rolla Fardila, S.Pd.





Setelah Indonesia melangsungkan proklamasi kemerdekaan pada
tahun 1945, tidak lantas membuat Indonesia langsung terbebas dari berbagai
macam peperangan. Oke, di sini kita akan membahas tentang latar belakang
pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) nih.





Pasukan APRA dipimpin oleh Raymond Westerlin (Sumber: slideshare.net)




Jadi
peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh APRA ini meletus pada 23 Januari
1950 di Bandung. Pada saat itu APRA melakukan serangan dan menduduki Kota Bandung.
RG Squad pastinya bertanya-tanya apa sih penyebabnya? Nah latar belakang
pemberontakan APRA ini dipicu oleh adanya friksi dalam tubuh Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat (APRIS). Friksi yang terjadi itu antara tentara
pendukung unitaris (TNI) dengan tentara pendukung federalis (KNIL/KL).





Kalian
tahu? Pemberontakan APRA ini menjadi tragedi politik dan ideologis nasional,
tepatnya di masa perjuangan Republik Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan. APRA sendiri dipimpin oleh Raymond Westerling dan memiliki 800
serdadu bekas KNIL. Gerakan yang dipimpin oleh Raymond Westerling ini berhasil
mengusai markas Staf Divisi Siliwangi, sekaligus membunuh ratusan prajurit
Divisi Siliwangi.





sumber : Blog Ruangguru.com




Setelah
mengusasi Siliwangi, Westerling bekerja sama dengan Sultan Hamid II
merencanakan untuk menyerang Jakarta. Tujuannya adalah untuk menculik dan membunuh
menteri-menteri Republik Indonesia Serikat (RIS) yang saat itu tengah
bersidang. Tapi usaha yang direncanakan oleh Westerling itu bisa digagalkan
lho. Semuanya itu berkat pasukan APRIS. APRIS mengirimkan kesatuan-kesatuannya
yang berada di Jawa Tengah dan di Jawa Timur. Perdana Menteri RIS pada waktu
itu Drs. Moh. Hatta, melakukan perundingan dengan Komisaris Tinggi Belanda
dalam merespon hal tersebut.





Perdana Menteri RIS, DRS. Moh. Hatta (Sumber: infobiografi.com)




Nah, berkat perundingan yang diadakan oleh Drs. Moh. Hatta
dengan Komisaris Tinggi Belanda, akhirnya Mayor Jenderal Engels yang merupakan
Komandan Tinggi Belanda di Bandung, mendesak Westerling untuk meninggalkan Kota
Bandung. Berkat hal itu, APRA pun berhasil dilumpuhkan oleh pasukan APRIS.





Jadi begitulah latar belakang pemberontakan APRA di Indonesia Squad. Berkat tindakan Raymond Westerling ini, rakyat semakin menuntut untuk mengembalikan Indonesia ke bentuk negara kesatuan.


Selasa, 06 Agustus 2019

Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis tahun 1950


Rolla Fardila, S.Pd.





Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan terjadi beberapa kali pemberontakan. Setelah pemberontakan yang dilakukan oleh APRA pada 23 Januari 1950, terjadi lagi pemberontakan Andi Azis pada April 1950. Kira-kira bagaimana ya latar belakang hal ini bisa terjadi? Baca lengkapnya di bawah ini !





Andi Azis, pemimpin pasukan pemberontakan Andi Azis (Sumber: Ilmusiana.com)




Jadi
pada awal April 1950, pemberontakan Andi Azis terjadi di Makassar, Ujung
Pandang, Sulawesi Selatan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Andi Azis sendiri,
Ia merupakan mantan perwira KNIL dan baru diterima masuk ke dalam APRIS. Andi
Azis bersama gerombolannya ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur. Selain
itu, hal ini juga dilatarbelakangi oleh penolakan terhadap masuknya anggota TNI
ke dalam bagian APRIS.





Pada
5 April 1950, gerombolan Andi Azis mulai melancarkan serangan
. Mereka menyerang serta menduduki tempat-tempat penting,
selain itu mereka juga menawan seorang Panglima Teritorium Indonesia Timur,
yaitu Letnan Kolonel A.J. Mokoginata. Mengetahui hal tersebut, pemerintah
kemudian mengeluarkan ultimatum sebagai bentuk reaksi atas kejadian tersebut
pada tanggal 8 April 1950.





Ultimatum
yang dilayangkan isinya memerintahkan kepada Andi Azis untuk melaporkan diri
sekaligus harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu ke Jakarta, Andi Azis
diberi waktu selama 4 hari. Selain itu Andi Azis juga diminta untuk menyerahkan
senjata beserta menarik pasukannya, dan diminta untuk membebaskan para sandera.





Pasukan Pemberontakan Andi Azis (Sumber: manado.tribunnews.com)




Reaksi
dari Andi Azis seperti apa? Ternyata Andi Azis sama sekali tidak menggubris
ultimatum tersebut. Nah, karena Andi Azis tidak menggubris, maka
pemerintah langsung bereaksi dengan mengirim pasukan-pasukan ekspedisi. Pasukan
ekspedisi mendarat di Makassar pada tanggal 26 April 1950 di bawah pimpinan
Kolonel Alex Kawilarang
, pada saat itu terjadilah pertempuran.





Beberapa
bulan kemudian tepatnya pada 5 Agustus 1950, pasukan Andi Azis secara tiba-tiba
mengepung markas staf Brigade 10/Garuda Mataram di Makassar. Pengepungan itu
tidak berangsur lama, pasukan TNI kemudian berhasil memukul mundur pasukan
pemberontakan itu. Setelah bertempur selama 2 hari, KNIL/KL (pasukan pendukung
Andi Azis) meminta berunding dengan TNI.





Sumber : Blog Ruangguru.com




Begitulah latar belakang dibalik terjadinya pemberontakan Andi Azis. Pada akhirnya pihak pemerintah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan hasil perundingan dengan pihak KNIL.


Latar Belakang dan Tujuan Pemberontakan PRRI/Permesta tahun 1958

Hai, kalian tahu nggak apa itu pemberontakan PRRI/Permesta ? Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa yang sangat penting lho bagi bangsa Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi pemicunya, misalnya ketidakharmonisan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terutama di daerah Sumatera dan Sulawesi. Hal itu merupakan akibat dari masalah otonomi daerah serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.

Pemberontakan PRRI/Permesta (sumber: lampungsai.com)

PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, sementara Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta. Pemberontakan keduanya sudah muncul saat menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949. Akar masalahnya yaitu saat pembentukan RIS tahun 1949 bersamaan dengan dikerucutkan Divisi Banteng hingga hanya menyisakan 1 brigade saja. Kemudian, brigade tersebut diperkecil menjadi Resimen Infanteri 4 TT I BB. Kejadian itu membuat para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng merasa kecewa dan terhina, karena mereka merasa telah berjuang hingga mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu, ada pula ketidakpuasan dari beberapa daerah seperti Sumatera dan Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Kondisi ini pun diperparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan masyarakat yang sangat rendah. Akibat adanya berbagai permasalahan tersebut, para perwira militer berinisiatif membentuk dewan militer daerah, sebagai berikut:

sumber : Blog Ruangguru.com

Selanjutnya membentuk Dewan Perjuangan dan sekaligus tidak mengakui kabinet Djuanda, maka terbentuklah kabinet PRRI. Pada tanggal 9 Januari 1958 para tokoh militer dan sipil mengadakan pertemuan di Sungai Dareh, Sumatera Barat. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah pernyataan berupa “Piagam Jakarta” dengan isi berupa tuntutan agar Presiden Soekarno bersedia kembali kepada kedudukan yang konstitusional, serta menghapus segala akibat dan tindakan yang melanggar UUD 1945 dan membuktikan kesediaannya itu dengan kata dan perbuatan. Selanjutnya Letnan Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 15 Februari 1958 memproklamirkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan perdana menteri Syafruddin Prawiranegara. Hal ini merupakan respon atas penolakan tuntutan yang diajukan oleh PRRI. Pada saat dimulainya pembangunan pemerintahan, PRRI mendapat dukungan dari PERMESTA dan rakyat setempat. Dengan bergabungnya PERMESTA dengan PRRI, gerakan kedua kelompok itu disebut PRRI/PERMESTA.

Untuk menumpas pemberontakan, pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi Merdeka, dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. Operasi ini sangat kuat karena musuh memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat. Terbukti dengan ditembaknya Pesawat Angkatan Udara Revolusioner (Aurev) yang dikemudikan oleh Allan L. Pope seorang warga negara Amerika Serikat. Akhirnya, pemberontakan PRRI/Permesta baru dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1958, dan pada tahun 1961 pemerintah membuka kesempatan bagi sisa-sisa anggota
Permesta untuk kembali Republik Indonesia.

Featured Post

Hubungan Manusia dan Sejarah dalam Ruang dan Waktu | KD. 3.1 Sejarah Peminatan kelas X

       Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Pentingkah peran manusia dalam sejarah ? bagaimana manusia menjadi penggerak sejarah ? ap...

Postingan Populer